AKILTURASI KEBUDAYAAN LOKAL DENGAN HINDU-BUDHA
1) Interaksi Masyarakat Indonesia terhadap Munculnya Agama Hindhu-Budha di Berbagai Daerah
Masuknya
suatu kebudayaan asing ke dalam lingkup suatu masyarakat dapat menimbulkan tiga
kemungkinan: kedua kebudayaan itu akan berakulturasi, berjauhan, atau salah
satu hancur. Akulturasi kebudayaan adalah pencampuran dua kebudayaan atau lebih
yang melakukan kebudayaan baru.
Dalam
perkembangan kehidupan masyarakat Nusantara ketika terjalin hubungan dagang
antara India, Cina, dan Indonesia, terjadilah akulturasi budaya. Akulturasi
budaya Hindu-Buddha India dengan budaya asli Nusantara secara damai melahirkan
budaya baru yang disebut budaya Hindu-Buddha Nusantara.
Menghadapi
proses akulturasi tersebut, menurut para ahli, bangsa Indonesia bersikap pasif
maupun aktif. Pada awalnya bersikap pasif menerima ajaran-ajaran baru, di
kemudian hari aktif mencari ilmu hingga mengirim pelajarnya ke luar negeri dan
mengundang brahmana dari luar negeri untuk memberi pelajaran.
Secara
geografis Indonesia terletak dilintas jalur perdagangan internasional melalui
jalur laut yaitu India-Indonesia-Cina dan seterusnya karena adanya hubungan
dagang antara Indonesia dan India mengakibatkan masuknya pengaruh budaya India
ke Indonesia, baik pengaruh Hindu maupun Budha. Oleh karena itu pusat-pusat
peradaban Hindu-Budha banyak ditemukan di wilayah Indonesia yang menjadi bagian
dari jalur perdagangan kuno antara Cina dan India.
Pada
awalnya jalur perdagangan antara India dan Cina melewati Selat Malaka namun ada
juga di antara mereka yang menyusuri sepanjang pantai Pulau Sumatra, Pantai
Utara Jawa, pantai Timur Kalimantan dan terus ke Cina. Kawasan yang dilalui
jalur perdagangan internasional seperti Sumatera, Jawa, Bali dan sebagian
Kalimantan mempunyai kegiatan perdagangan yang ramai sehingga mengakibatkan
kebudayaan Hindu-Budha yang tumbuh dengan subur di kawasan tersebut.
Agama
Budha diperkirakan masuk ke Indonesia sejak abad kedua Masehi dengan bukti
ditemukannya patung dari perunggu di daerah Simpang Sulawesi Selatan, di Jember
Jawa Timur dan di Bukit Siguntang Sumatera Selatan. Ajaran agama Budha yag
masuk ke Indonesia adalah aliran Mahayana yang berkembang pada masa Kerajaan
Sriwijaya dan Mataram pada masa Dinasti Syailendra akan tetapi dalam perkembangannya
terjadi percampuran antara agama Hindu dan Budha, khususnya di Jawa Timur
tetapi ada pendapat yang mengatakan bahwa unsur budaya lama masih dominan dalam
semua lapisan masyarakat.
2) Bentuk Akulturasi Kebudayaan Lokal,
Hindhu-Budha, dan Islam di Indonesia
Masuknya
budaya Hindu-Budha di Indonesia menyebabkan munculnya Akulturasi. Akulturasi
merupakan perpaduan 2 budaya dimana kedua unsur kebudayaan bertemu, dapat hidup
berdampingan dan saling mengisi serta tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari
kedua kebudayaan tersebut. Kebudayaan Hindu-Budha yang masuk di Indonesia tidak
diterima begitu saja melainkan melalui proses pengolahan dan penyesuaian dengan
kondisi kehidupan masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan unsur-unsur asli.
Hal ini disebabkan karena:
·
Masyarakat Indonesia telah memiliki
dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi sehingga masuknya kebudayaan asing ke
Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.
·
Kecakapan istimewa yang dimiliki bangsa
Indonesia atau local genius merupakan kecakapan suatu bangsa untuk menerima
unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia.
·
Pengaruh kebudayaan Hindu hanya bersifat
melengkapi kebudayaan yang telah ada di Indonesia. Perpaduan budaya Hindu-Budha
melahirkan akulturasi yang masih terpelihara sampai sekarang. Akulturasi
tersebut merupakan hasil dari proses pengolahan kebudayaan asing sesuai dengan
kebudayaan Indonesia.
Hasil
akulturasi tersebut tampak pada:
a) Bidang
Sosial
Setelah masuknya agama Hindu terjadi perubahan dalam tatanan sosial masyarakat Indonesia. Hal ini tampak dengan dikenalnya pembagian masyarakat atas kasta.
Setelah masuknya agama Hindu terjadi perubahan dalam tatanan sosial masyarakat Indonesia. Hal ini tampak dengan dikenalnya pembagian masyarakat atas kasta.
b) Ekonomi
Dalam ekonomi tidak begitu besar pengaruhnya pada masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena masyarakat telah mengenal pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia.
Dalam ekonomi tidak begitu besar pengaruhnya pada masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena masyarakat telah mengenal pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia.
c) Sistem
Pemerintahan
Sebelum masuknya Hindu-Budha di Indonesia dikenal sistem pemerintahan oleh kepala suku yang dipilih karena memiliki kelebihan tertentu jika dibandingkan anggota kelompok lainnya. Ketika pengaruh Hindu-Budha masuk maka berdiri Kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang berkuasa secara turun-temurun. Raja dianggap sebagai keturuanan dari dewa yang memiliki kekuatan, dihormati, dan dipuja. Sehingga memperkuat kedudukannya untuk memerintah wilayah kerajaan secara turun temurun serta meninggalkan sistem pemerintahan kepala suku.
Sebelum masuknya Hindu-Budha di Indonesia dikenal sistem pemerintahan oleh kepala suku yang dipilih karena memiliki kelebihan tertentu jika dibandingkan anggota kelompok lainnya. Ketika pengaruh Hindu-Budha masuk maka berdiri Kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang berkuasa secara turun-temurun. Raja dianggap sebagai keturuanan dari dewa yang memiliki kekuatan, dihormati, dan dipuja. Sehingga memperkuat kedudukannya untuk memerintah wilayah kerajaan secara turun temurun serta meninggalkan sistem pemerintahan kepala suku.
d) Bidang
Pendidikan
Masuknya Hindu-Budha juga mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia dalam bidang pendidikan. Sebab sebelumnya masyarakat Indonesia belum mengenal tulisan. Namun dengan masuknya Hindu-Budha, sebagian masyarakat Indonesia mulai mengenal budaya baca dan tulis.
Bukti pengaruh dalam pendidikan di Indonesia yaitu :
Masuknya Hindu-Budha juga mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia dalam bidang pendidikan. Sebab sebelumnya masyarakat Indonesia belum mengenal tulisan. Namun dengan masuknya Hindu-Budha, sebagian masyarakat Indonesia mulai mengenal budaya baca dan tulis.
Bukti pengaruh dalam pendidikan di Indonesia yaitu :
Ø Dengan
digunakannya bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa dalam kehidupan sebagian
masyarakat Indonesia.
Ø Telah
dikenal juga sistem pendidikan berasrama (ashram) dan didirikan sekolah-sekolah
khusus untuk mempelajari agama Hindu-Budha.
Ø Bukti
lain tampak dengan lahirnya banyak karya sastra bermutu tinggi yang merupakan
interpretasi kisah-kisah dalam budaya Hindu-Budha. Contoh :Empu Tantular dengan
karyanya Sutasoma.
Ø Pengaruh
Hindu Budha nampak pula pada berkembangnya ajaran budi pekerti berlandaskan
ajaran agama Hindu-Budha.
e) Kepercayaan
Sebelum masuk pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia, bangsa Indonesia mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang (animisme dan dinamisme). Masuknya agama Hindu-Budha mendorong masyarakat Indonesia mulai menganut agama Hindu-Budha walaupun tidak meninggalkan kepercayaan asli seperti pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan dewa-dewa alam. Telah terjadi semacam sinkritisme yaitu penyatuaan paham-paham lama seperti animisme, dinamisme, totemisme dalam keagamaan Hindu-Budha.
Sebelum masuk pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia, bangsa Indonesia mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang (animisme dan dinamisme). Masuknya agama Hindu-Budha mendorong masyarakat Indonesia mulai menganut agama Hindu-Budha walaupun tidak meninggalkan kepercayaan asli seperti pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan dewa-dewa alam. Telah terjadi semacam sinkritisme yaitu penyatuaan paham-paham lama seperti animisme, dinamisme, totemisme dalam keagamaan Hindu-Budha.
f) Seni
dan Budaya
Pengaruh kesenian India terhadap kesenian Indonesia terlihat jelas pada bidang-bidang dibawah ini:
Pengaruh kesenian India terhadap kesenian Indonesia terlihat jelas pada bidang-bidang dibawah ini:
Ø Seni
Bangunan
Seni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur.
Seni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur.
Ø Seni
Rupa
Seni rupa tampak berupa patung dan relief. Patung
dapat kita lihat pada penemuan patung Budha berlanggam Gandara di Bangun Kutai.
Serta patung Budha berlanggam Amarawati di Sikending (Sulawesi Selatan). Selain
patung terdapat pula relief-relief pada dinding candi seperti pada Candi
Borobudur ditemukan relief cerita sang Budha serta suasana alam Indonesia.
Ø Seni
Sastra dan Aksara
Periode awal di Jawa Tengah pengaruh sastra
Hindu cukup kuat.Periode tengah bangsa Indonesia mulai melakukan penyaduran
atas karya India.Contohnya: Kitab Bharatayudha merupakan gubahan Mahabarata
oleh Mpu Sedah dan Panuluh.
g) Bidang
Teknologi
Pengaruh Hindu-Budha terhadap perkembangan teknologi masyarakat Indonesia terlihat dalam bidang kemaritiman, bangunan dan pertanian. Perkembangan kemaritiman terlihat dengan semakin banyaknya kota-kota pelabuhan, ekspedisi pelayaran dan perdagangan antar negara. Selain itu, bangsa Indonesia yang awalnya baru dapat membuat sampan sebagai alat transportasi kemudian mulai dapat membuat perahu bercadik.Perpaduan antara pengetahuan dan teknologi dari India dengan Indonesia terlihat pula pada pembuatan dan pendirian bangunan candi baik candi dari agama Hindu maupun Budha.
Pengaruh Hindu-Budha terhadap perkembangan teknologi masyarakat Indonesia terlihat dalam bidang kemaritiman, bangunan dan pertanian. Perkembangan kemaritiman terlihat dengan semakin banyaknya kota-kota pelabuhan, ekspedisi pelayaran dan perdagangan antar negara. Selain itu, bangsa Indonesia yang awalnya baru dapat membuat sampan sebagai alat transportasi kemudian mulai dapat membuat perahu bercadik.Perpaduan antara pengetahuan dan teknologi dari India dengan Indonesia terlihat pula pada pembuatan dan pendirian bangunan candi baik candi dari agama Hindu maupun Budha.
h) Sistem
Kalender
Diadopsi dari sistem kalender/penanggalan India. Hal ini terlihat dengan adanya :
Diadopsi dari sistem kalender/penanggalan India. Hal ini terlihat dengan adanya :
ü Penggunaan
tahun Saka di Indonesia. Tercipta kalender dengan sebutan tahun Saka yang
dimulai tahun 78 M (merupakan tahun Matahari, tahun Samsiah) pada waktu raja
Kanishka I dinobatkan jumlah hari dalam 1 tahun ada 365 hari.
ü Ditemukan
Candrasangkala/ Kronogram ada dalam rangka memperingati peristiwa dengan tahun/
kalender saka. Candrasangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat/
gambaran kata. Bila berupa gambar harus diartikan dalam bentuk kalimat
http://nurul-muslikhah.blogspot.com/2013/10/akulturasi-budaya-lokal-dengan-budaya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar