Proses masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia
A.Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asiaterdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannyadianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Keduanegeri ini menjalin hubungan ekonomi danperdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangandan pelayaran berlangsung melalui jalan darat danlaut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewatiIndia-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yangterletak di jalur posisi silang dua benua dan duasamudera, serta berada di dekat Selat Malakamemiliki keuntungan, yaitu:1.Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, sepertiIndia, Cina, Arab, dan Persia,2.Kesempatan melakukan hubungan perdaganganinternasional terbuka lebar,3.Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakinluas, dan4.Pengaruh asing masuk ke Indonesia, sepertiHindu-Budha.Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatanperdagangan dan pelayaran internasionalmenyebabkan timbulnya percampuran budaya. Indiamerupakan negara pertama yang memberikanpengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentukbudaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yangdikemukakan para ahli tentang proses masuknyabudaya Hindu-Buddha ke Indonesia.1. Hipotesis BrahmanaHipotesis ini mengungkapkan bahwa kaumbrahmana amat berperan dalam upaya penyebaranbudaya Hindu di Indonesia. Para brahmana
mendapat undangan dari penguasa Indonesia untukmenobatkan raja dan memimpin upacara-upacarakeagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah VanLeur.2.Hipotesis KsatriaPada hipotesis ksatria, peranan penyebaranagama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaumksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau diIndia sering terjadi peperangan antargolongan didalam masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkanIndia. Rupanya, diantara mereka ada pula yangsampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yangkemudian berusaha mendirikan koloni-koloni barusebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pulaterjadi proses penyebaran agama dan budayaHindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorangpendukung hipotesis ksatria.3. Hipotesis WaisyaMenurut para pendukung hipotesis waisya, kaumwaisya yang berasal dari kelompok pedagang telahberperan dalam menyebarkan budaya Hindu keNusantara. Para pedagang banyak berhubungandengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinanhubungan itu telah membuka peluang bagiterjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J.Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesiswaisya4. Hipotesis SudraVon van Faber mengungkapkan bahwapeperangan yang tejadi di India telah menyebabkangolongan sudra menjadi orang buangan. Merekakemudian meninggalkan India dengan mengikutikaum waisya. Dengan jumlah yang besar, didugagolongan sudralah yang memberi andil dalampenyebaran budaya Hindu ke Nusantara.
Selain pendapat di atas, para ahli mendugabanyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajaragama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauanmereka mendirikan organisasi yang disebutSanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak,mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapatsemacam ini disebut Teori Arus Balik.
AGAMA HINDU
Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitabsucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhitaatau “himpunan” yaitu:1.Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada paradewa.2.Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.3.Yajur Weda, berisi mantera-mantera untukupacara keselamatan.4.Atharwa Weda, berisi doa-doa untukpenyembuhan penyakit.Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memilikikitab suci lainnya yaitu:1.Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-halsesaji.2.Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan danmakna hidup.Agama Hindu menganut polytheisme (menyembahbanyak dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:1.Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.2.Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara danpelindung.3.Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.
Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyakdipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang sangatpenting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yangberguna untuk memasak dan upacara-upacarakeagamaan. Menurut agama Hindu masyarakatdibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yangdisebut Caturwarna yaitu:1.Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.2.Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, danbangsawan.3.Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, danburuh menengah.4.Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil,dan budak.Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan phariaatau candala, yaitu orang di luar kasta yang telahmelanggar aturan-aturan kasta.Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggapsuci misalnya, Benares sebagai tempatbersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Ganggayang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu,sehingga bisa mencapai puncak nirwana.
AGAMA BUDDHA
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama diIndia pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang rajabernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddhaartinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskandiri dari samsara.Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “TigaKeranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapunyang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:1.Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan danhukum yang harus dijalankan oleh umat Buddha.2.Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atauajaran dari sang Buddha.3.Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentangsoal-soal keagamaan.Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau“Tiga Kebaktian” yaitu:
1.Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.
2.Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaranBuddha.
3.Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemelukBuddha.Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwanaharus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atauAstavidha yaitu:
1.Pandangan yang benar.
2.Niat yang benar.
3.Perkataan yang benar.
4.Perbuatan yang benar.
5.Penghidupan yang benar.
6.Usaha yang benar.
7.Perhatian yang benar.
8.Bersemedi yang benar.Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaranBuddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran dalamagama Buddha yaitu:
1.Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapatmencapai nirwana atas usahanya sendiri.
2.Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapainirwana dengan usaha bersama dan
salingmembantu.Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yangdianggap suci dan keramat
yaitu :
1.Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.
2.Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedidan memperoleh Bodhi.
3.Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddhamengajarkan ajarannya pertama kali.
4.Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.
B.Pengaruh Hindu Budha Di Indonesia
Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambahkhasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspekkehidupan.
Tersebarnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia berpengaruh luas dalamkehidupan masyarakat Indonesia, diantaranyadalam bidang berikut ini :
1.Kepercayaan
Bangsa Indonesia mulai menganut agama Hindudan Budha walaupun tidak meninggalkankepercayaan aslinya, seperti pemujaan terhadaproh nenek moyang.
2.Sosial
Dalam bidang sosial, terjadi bentuk perubahandalam tata kehidupan sosial masyarakat. Misalnyadalam masyarakat Hindu diperkenalkan adanyasistem kasta.
3.Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, tidak begitu besarpengaruh dan perubahannya, karena masyarakatIndonesia telah mengenal aktifitas perekonomianmelalui pelayaran dan perdagangan jauh sebelummasuknya pengaruh Hindu-Budha.
4.Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan Hindu-budha terlihat darihasil-hasil kebudayaan seperti bangunan candi, senisastra, berupa cerita-cerita epos diantaranya EposMahabharata dan Epos Ramayana. Pengaruhlainnya adalah sistem tulisan. Kebudayaan Hindu-Budha amat berperan memperkenalkan sistemtulisan di masyarakat Indonesia.
5. Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat diIndonesia telah menganut kepercayaan animismedan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistemkepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejakberinteraksi dengan orang-orang India. Budaya barutersebut membawa perubahan pada kehidupankeagamaan, misalnya dalam hal tata krama,
upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempatperibadatan.
6. Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan olehorang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengankepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yangterbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaankerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan,seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.
7. Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunanpunden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadudengan budaya India yang mengilhami pembuatanbangunan candi. Jika kita memperhatikan CandiBorobudur, akan terlihat bahwa bangunannyaberbentuk limas yang berundak-undak. Hal inimenjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
8. Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesiameninggalkan beberapa prasasti yang sebagianbesar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hinggasaat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri denganbahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-katabahasa Indonesia yang merupakan hasil serapandari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, DasaDharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya PurnakaryaNugraha, dan sebagainya.
9. Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesiamembawa kemajuan besar dalam bidang sastra.Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalahkitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastrayang muncul di Indonesia adalah :1.Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa,2.Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan3.Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.
C.Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia
a.Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan
Kerajaan Kutaib.Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa
Kerajaan Salakanagara (150-362)
Kerajaan Tarumanegara (358-669)
Kerajaan Sunda Galuh (669-1482)
Kerajaan Kalingga
Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Kadiri (1042 – 1222)
Kerajaan Singasari (1222-1292)
Kerajaan Majapahit (1292-1527)c.Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra
Kerajaan Malayu Dharmasraya
Kerajaan Sriwijaya
D.Teori Masuknya Agama Hindu Budha1. Teori Brahmana
Di kemukakan oleh J.C Van Leur. Menurutnyapara Brahmana sangat berperan dalampenyebaran agaman Hindu di Indonesia. ParaBrahmana diundang oleh penguasa nusantarauntuk menobatkan raja, memimpin upacara-upacara keagamaan, dan mengajarkan ilmupengetahuan.
Teori Ksatria
Dikemukakan oleh C.C Berg. Menurutnyaagama Hindu disebarkan oleh para prajuritperang yang kalah dan melakukan migrasi kenusantara.
Teori Waisya
Dikemukakan oleh N.J Krom. Menurutnyaagama Hindu disebarkan oleh para pedagangyang datang ke nusantara.
Teori Arus Balik
Dikemukakan oleh F.D.K Bosch. Menurutnyaagama Hindu Budha dibawa oleh para pemudayang khusus belajar agama di India
E.Peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia
Peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan yangbercorak Hindu-Budha di daerah-daerah Indonesiaumumnya berupa seni bangunan (candi,petirtaan/pemandian, benteng, gapura), seni rupa(relief, dan patung), serta karya sastra.
1. SENI BANGUNAN
A. Candi: Candi Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Candi yang bersifat Hindu
Candi Gunung Wukir, terletak di sebelahselatan Muntilan
Kelompok Candi Dieng, terletak diKabupaten Wonosobo. Dikelompok candi initrdapat beberapa candi yang oleh penduduksetempat diberi nama tokoh wayang,misalnya : Bima, Gatotkaca, Puntadewa,Arjuna, Semar, dan lain-lain
Candi Selogriyo, terletak di kaki GunungSumbing
Candi Pringapus, terletak di timur GunungSundoro
Kelompok Candi Gedong Songo, terletak dilereng Gunung Ungaran
Candi Perot, terletak di lereng GunungSumbing
Candi Argopuro, terletak di lereng GunungSumbing
Candi Ijo, terletak di dekat Prambanan
Candi Gebang, terletak di dekat Yogyakarta
Candi Sambisari, terletak di dekat Yogyakarta
Kelompok Candi Lorojonggrang ( Prambanan), terletak di perbatasan Yogyakarta-Klaten.
Dikelompok ini ada 3 candi induk, Candi Syiwa,Candi Brahma, dan Candi Wisnu.
Candi yang bersifat Budha, bercorak budha,bermitologi budha, bernuansa arsitektur budhadan ajaran budha :
Candi Borobudur, terletak di KabupatenMagelang
Candi Kalasan, terletak di kabupatensleman. Dibangun oleh Raja Panangkaran.
Candi Sari, terletak di dekat Candi Kalasan.
Candi Banyunibo, terletak di dekatPrambanan.
Candi Sajiwan, terletak didekat Prambanan.Candi ini untuk menghormat Awalokiteswara.
Candi Plaosan, terletak di dekat prambanan.Dibangun pada masa Raja Pikatan
Candi Sewu, terletak didekat Prambanan
Candi Bubrah, terletak didekat Prambanan
Candi Lumbung, terletak didekat Prambanan
Candi Asu, terletak didekat Candi Sewu
Candi Ngawen, terletak di dekat Muntilan.Candi ini dibuat oleh raja yang beragamaHindu, dan diperuntukan untuk umat yangberagama Budha
Candi Mendut, terletak di kabupatenMagelang. Di dalamnya terdapat PAtungPadmapani dan Wajrapani
Candi Pawon (Bajranalan), terletak dikabupaten Magelang. Di bangun olehPramodhawardhani.
2) Candi Peninggalan Kerajaan Medang(Dinasti Isyana)
Candi Lor (Anjuk Ladang),terletak di Brebek,Nganjuk.
Candi Gunung Gangsir, terletak di di Bangil.
Candi Songgoroti, terletak di Batu Malang
Candi Sumber Nanas, terletak di Blitar
Candi Belahan, dibangun oleh Raja Airlingga
Pertapaan Pucangan, terletak di GunungPenanggungan
3) Candi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Kelompok Candi Muara Takus, terletak diBangkinang, Tampar, Riau
Kelompok CAndi Gunung Tua, terletak dipadang sidempuan, Tapanuli, Sumatra Utara.
Di kelompok ini ada 1 candi yang bentuknyakhas, yaitu Candi Biaro Bahal
4) Candi Peninggalan Kerajaan Singasari
Candi Kidal, terletak di Malang
Candi Jawi, terletak di dekat Pringen
Candi Singasari, terletak di Malang
Candi Jago, terletak di Malang
5) Candi Peninggalan kerajaan Majapahit
Candi Simping
Candi Rimbi, terletak di Mojokerto
Candi Panggih
Candi Surawana, terletak di Kediri
Candi Tigawangi, terletak di Pare
Candi Kalicilik, terletak di Blitar
Candi Jabung, terletak di Kraksaan,Probolinggo
Candi Pari, terletak di Porong
Candi Tikus, terletak di Mojokerto
Candi Brahu, terletak di Mojokerto
Candi Panataran, terletak di Blitar
Candi Sukuh, terletak di Karanganyar. Candiini menunjukan unsure Jawa asli
Candi Samentar, terletak di Blitar
6) Candi Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan
Candi Badut, terletak di Malang
7) Candi Peninggalan Kerajaan Bali
Kompleks Candi Gunung Kawi, terletak di Tampaksiring
b. Berupa Prasasti
- Yupa (batu bertulis) Peniggalan Kerajaan Kutai- Prasasti Canggal (732 M), Prasasti Kalasa (778M), Prasasti Karang Tengah (824 M), Prasasti
Argapura (963 M), Merupakan SumberSejarah yang mengungkapkan KeberadaanKerajaan Mataram Kuno.- Tujuh Prasasti Peninggalan Kerajan TarumaNegara, 5 ditemukan di Bogor, 1 di Cilincing,dan 1 di Lebak Banten, yaitu Prasasti Ciaterun,Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Cianten, danPrasasti Lebak.-Prasasti Anjuk Ladang beramngka tahun 937 MsumberSejarah yang mengungkapkn kebetradaan MpuSindok (rajapertama Medang dan pendiriDinasti Isyana )Prasasti-prasasti sebagai sumber sejarahKerajaan Sriwijaya di Sumatra , Berangka padatahun 684-775 M , Antara lain P. KedudukanBulat , P. Talang Tuwo , P. Telayu Batu Kecil , P.Kota , P.Karang Berahi .
c. Pertirtaan
Pertirtaan merupakan pemandian suci untuk rajadan para bangsawan.Contoh petirtaan yang penting adalah :
Petirtaan Jalatunda, terletak di lereng baratGunung Pananggungan. Dibangun pada masapemerintahan Raja Airlangga
Pertirtaan Belahan, terletak di lereng timurGunung Pananggungan. Dibangun pada masapemerintahan Raja Airlangga
Pertirtaan di Candi Tikus, terletak di Trowulan, Mojokerto
Petirtaan Gua Gajah, terletak di Gianyar, Bali
Petirtaan Tirta Empul. Terletak di desaManukaya, Tampaksiring, Bali.
d. Benteng
Istana kerajaan umumnya dibangun di balikbenteng yang kuatBenteng ada 2 macam, yaitu :
Benteng Buatan, dibangun dengan sengajaberwujud tembok, parit yang dalam dan ebar
Benteng alam, yamg berwujud sungai ataupegunungan. Contoh benteng alam adalah
benteng yang terdapat di Bukit Ratu Boko yangdikenal dengan nama Candi Ratu Boko. Candiini dibangun oleh Balaputradewa.
e. Gapura
Ada 2 macam bentuk gapura :
Kori Agung, yaitu berupa bangunan seperticandi yang di tengahnya terdapat pintu untukkeluar masuk. Contoh Kori Agung, antara lain :Candi Jedong, Candi Plumbangan, dan CandiBajang Ratu
2.SENI RUPA
Berupa Relief. Relief adalah hasil seni pahatsebagai pengisi bidang pada dinding candi
1.Relief Candi Borobudur
a.karmawibbhangga, padakaki candi, sebabakibat perbuatan baik / buruk manusiab.jatakamala-awadana, dinding lorong 1,2perbuatan sang budha, bodhisatvac.gandawyudha-badhracari, dinding 2-4,usaha sudana mencara ilmu yang tinggisampai ia bersumpah mengikuti bodhisatva,samantharbhadra
2.Relief Candi Lorojonggrang
a.Cerita ramayana, pada dinding serambi atascandi sywa dan candi brahmana.b.Carita kresnayana, pada pagar candi wisnu.c.Relief candi jajaghu, mamuat ceritakresnayana, partayajna, kunjarakarna. 1 kalikita jumpai punokawan.d.Relief candi surowono, memuat cerita arjunawiwaha, adegan sritanjung yang dibunuholehsidapaksa.e.Relief candi panataran, memuat ceritaramayana, kresnayana.
3.SENI PATUNG
1.Peninggalan Bercorak Hindu.a.Patung Dewa-Dewi : trimurti (dalam wujudmaha guru, mahakala, mahabirawa), durga
b.Patung Airlangga, dalam wujud dewa wisnumenunggang garudac.Patung Kendedes, wujud dewiprajnaparamitad.Patung Kertanegara, wujud joko dolok danamonghapasae.Patung Kertajasa, wujud dewa sywaf.Patung Dwarapala, wujud raksasamenggenggam gada2.Peninggalan Patung Budha1.Arca Aksobhya, sikap bumi sparcamudra /tangan sentuh bumi sebagai saksi, hadaptimur2.Arca Ratnasambhawa, sikapwaramudra/memberi anugerah, selatan.3.Arca Amitaba, sikap dayana mudra /bersemedi, barat.4.Arca Amogasidhi, sikap abaya mudra /tangan menentramkan,utara.5.Arca Wairicana, sikap darmacakara mudra /tangan memutar roda darma,di dalam stup
4.SENI SASTRA
1.Masa Kerajaan Kediria.kitab kakawin baratayudha : mpusedah,panuluhb.kitab kakawin hariwangsa,gatotkacasraya :mpu panuluhc.kitab smaradhana : mpu dharmajad.kitab lubdaka,wratasancaya : mpu tanakunge.kitab kresnayana : mpu triguna2.Masa Kerajaan Majapahita.kitab negara kertagama : mpu prapancab.kitab sutasoma : mpu tantularc.kitab pararaton : riwayat raja-rajasinghasari,majapahitd.kitab sundayana : peristiwa bubate.kitab ranggalawe,pemberontakanranggalawaf.kitab sorandoka : pemberontakan sorag.kitab usana jawa : penakhlukan bali olehgajahmada dan arya dama
PENUTUP
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan YangMaha Esa, kami dapat menyelesaikan makalahSejarah yang bertemakan “
Perkembangan danPengaruh Agama Hindu-Budha di Indonesia
” ini dapatdiselesaikan dengan baik dan tepat waktu.Semoga makalah yang saya buat ini dapatbermanfaat di kalangan pelajar lainnya. Apabila adasalah kata mohon dimaafkan, karena semua orangpasti ada kekurangannya. Sekian yang kamisampaikan. Terima kasih.
SEJARAH PERKEMBANGAN HINDU – BUDHA DI INDONESIA
Penyebaran Agama Hindu – Budha di Nusantara
Perspektif masuknya agama Hindu di Indonesia ada 4 teori:
1. Teori Sudra (golongan orang biasa)
Sesuai dengan namanya, teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke nusantara dibawa oleh orang-orang India berkasta Sudra.
2. Teori Waisya (golongan pedagang)
Menurut teori ini, kelompok yang berperan besar dalam penyebaran agama Hindu adalah golongan Waisya. Teori ini dikemukakan oleh Prof. N.J. Krom.
3. Teori Ksatria (golongan raja)
Menurut teori ini, kelompok yang berperan besar dalam penyebaran agama Hindu di nusantara adalah golongan ksatria. Proses penyebaran agama tersebut dilakukan dengan cara pendudukan (kolonisasi). Teori yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Ir. J.L. Mouens.
4. Teori Brahmana (golongan ulama / tokoh agama)
Menurut teori ini, faktor utama penyebaran agama Hindu di nusantara adalah dari kaum Brahmana. Teori yang dikemukakan oleh J.C. Ban Leur.
Penyebaran Agama Budha
Perspektif masuknya agama Hindu di Indonesia ada 4 teori:
1. Teori Sudra (golongan orang biasa)
Sesuai dengan namanya, teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke nusantara dibawa oleh orang-orang India berkasta Sudra.
2. Teori Waisya (golongan pedagang)
Menurut teori ini, kelompok yang berperan besar dalam penyebaran agama Hindu adalah golongan Waisya. Teori ini dikemukakan oleh Prof. N.J. Krom.
3. Teori Ksatria (golongan raja)
Menurut teori ini, kelompok yang berperan besar dalam penyebaran agama Hindu di nusantara adalah golongan ksatria. Proses penyebaran agama tersebut dilakukan dengan cara pendudukan (kolonisasi). Teori yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Ir. J.L. Mouens.
4. Teori Brahmana (golongan ulama / tokoh agama)
Menurut teori ini, faktor utama penyebaran agama Hindu di nusantara adalah dari kaum Brahmana. Teori yang dikemukakan oleh J.C. Ban Leur.
Penyebaran Agama Budha
Melihat bukti-bukti antropologi yang ada, agama Budha diperkirakan masuk ke nusantara sejak abad ke-2 Masehi. Hal tersebut dapat dinyatakan dengan penemuan patung Budha dari perunggu di Jember dan Sulawesi Selatan. Patung-patung itu menunjukkan gaya seni Amarawati.
Agama Budha di nusantara berasal dari laporan seorang pengelana Cina bernama Fa Hien pada awal abad ke-5 Masehi. Dalam laporan tersebut, Fa Hien menceritakan bahwa selama bermukim di Jawa, ia mencatat adanya komunitas Budha yang tidak begitu besar di antara penduduk pribumi.
Seorang Biksu Budha bernama Gunawarman, putera dari seorang raja Kashmir di India, yang datang ke negeri Cho-Po untuk menyebarkan agama Budha Hinayana. Negeri Cho-Po mungkin terletak di Jawa atau Sumatera.
B. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha
1. Kutai
Di daerah Kutai, Kalimantan Timur, bukti itu berupa tujuh buah prasasti berbentuk yupa. Yupa ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Prasasti itu dibuat kira-kira pada abad ke-5 Masehi.
Kerajaan Kutai di Hulu sungai Mahakam. Pendiri kerajaan itu bernama Kudungga, dipastikan bukanlah sebuah nama Hindu, namun asli nusantara.
Prasasti-prasasti itu sendiri dibuat untuk memuliakan Raja Kutai yang ketiga, Mulawarman. Prasasti yang menyebutkan bahwa raja tersebut telah memberikan sumbangan berupa 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
2. Tarumanegara
Kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat dan kedua di nusantara ialah Tarumanegara. Kerajaan ini terletak di antara sungai Cisadane dan sungai Citarum pada abad ke-5 Masehi. Catatan para pengelana Cina yang singgah di Jawa seperti kisah Fa-Shien mengenai sebuah kerajaan yang bernama To-lo-mo (Tarumanegara). Tang dan Sung menyebutkan bahwa kerajaan tersebut beberapa kali mengirimkan utusannnya ke Cina.
3. Kalingga
Dalam sebuah berita Cina yang berasal dari seorang biksu Budha bernama I-Tsing, pada pertengahan abad ke-7 terdapat sebuah kerajaan bernama Holing atau Kalingga di daerah Jawa Tengah. Kerajaan Kalingga diperintah oleh seorang ratu bernama Sima. Pemerintahannya sangat keras, namun adil dan bijaksana.
4. Melayu
Melayu merupakan salah satu kerajaan terkuat di nusantara. Banyak ahli sejarah yang memperkirakan bahwa kerajaan tersebut terletak di daerah Sungai Batanghari, Jambi. Banyaknya peninggalan kuno seperti candi dan arca yang ditemukan di sana.
Pada masa pemerintahan dinasti Tang, dilaporkan bahwa pada tahun 644 dan 645 utusan dari negeri Moloyeu (Melayu) membawa hasil bumi. Pengelana Cina I-Tsing kemudian melaporkan bahwa pada abad ke-7 kerajaan tersebut ditaklukkan oleh Sriwijaya.
Nama Melayu baru muncul kembali pada abad ke-12 ketika kerajaan Singasari melancarkan ekspedisi. Pemelayu. Melayu mengalami masa kejayaan pada pemerintahan raja Adityawarman. Menurut catatan pada arca Manjusti di Candi Jago, Jawa Timur, bahwa Adityawarman membantu Gajah Mada menaklukkan pulau Bali.
5. Sriwijaya
Sriwijaya pertama kali dijumpai di dalam Prasasti Kota Kapur dari pulau Bangka. Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan di Sumatera Selatan yang berpusat di Palembang. Pada tahun 671, seorang biksu Budha bernama I-Tsing menceritakan bahwa ketika ia pergi dari Kanton ke India, ia singgah terlebih dahulu di Sriwijaya selama enam bulan untuk belajar tata bahasa Sansekerta.
Kerajaan Sriwijaya juga diperkuat oleh penemuan beberapa prasasti yang semuanya ditulis dengan Pallawa dalam bahasa Melayu Kuno. Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, dan Karang Berahi.
Agama Budha di nusantara berasal dari laporan seorang pengelana Cina bernama Fa Hien pada awal abad ke-5 Masehi. Dalam laporan tersebut, Fa Hien menceritakan bahwa selama bermukim di Jawa, ia mencatat adanya komunitas Budha yang tidak begitu besar di antara penduduk pribumi.
Seorang Biksu Budha bernama Gunawarman, putera dari seorang raja Kashmir di India, yang datang ke negeri Cho-Po untuk menyebarkan agama Budha Hinayana. Negeri Cho-Po mungkin terletak di Jawa atau Sumatera.
B. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha
1. Kutai
Di daerah Kutai, Kalimantan Timur, bukti itu berupa tujuh buah prasasti berbentuk yupa. Yupa ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Prasasti itu dibuat kira-kira pada abad ke-5 Masehi.
Kerajaan Kutai di Hulu sungai Mahakam. Pendiri kerajaan itu bernama Kudungga, dipastikan bukanlah sebuah nama Hindu, namun asli nusantara.
Prasasti-prasasti itu sendiri dibuat untuk memuliakan Raja Kutai yang ketiga, Mulawarman. Prasasti yang menyebutkan bahwa raja tersebut telah memberikan sumbangan berupa 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
2. Tarumanegara
Kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat dan kedua di nusantara ialah Tarumanegara. Kerajaan ini terletak di antara sungai Cisadane dan sungai Citarum pada abad ke-5 Masehi. Catatan para pengelana Cina yang singgah di Jawa seperti kisah Fa-Shien mengenai sebuah kerajaan yang bernama To-lo-mo (Tarumanegara). Tang dan Sung menyebutkan bahwa kerajaan tersebut beberapa kali mengirimkan utusannnya ke Cina.
3. Kalingga
Dalam sebuah berita Cina yang berasal dari seorang biksu Budha bernama I-Tsing, pada pertengahan abad ke-7 terdapat sebuah kerajaan bernama Holing atau Kalingga di daerah Jawa Tengah. Kerajaan Kalingga diperintah oleh seorang ratu bernama Sima. Pemerintahannya sangat keras, namun adil dan bijaksana.
4. Melayu
Melayu merupakan salah satu kerajaan terkuat di nusantara. Banyak ahli sejarah yang memperkirakan bahwa kerajaan tersebut terletak di daerah Sungai Batanghari, Jambi. Banyaknya peninggalan kuno seperti candi dan arca yang ditemukan di sana.
Pada masa pemerintahan dinasti Tang, dilaporkan bahwa pada tahun 644 dan 645 utusan dari negeri Moloyeu (Melayu) membawa hasil bumi. Pengelana Cina I-Tsing kemudian melaporkan bahwa pada abad ke-7 kerajaan tersebut ditaklukkan oleh Sriwijaya.
Nama Melayu baru muncul kembali pada abad ke-12 ketika kerajaan Singasari melancarkan ekspedisi. Pemelayu. Melayu mengalami masa kejayaan pada pemerintahan raja Adityawarman. Menurut catatan pada arca Manjusti di Candi Jago, Jawa Timur, bahwa Adityawarman membantu Gajah Mada menaklukkan pulau Bali.
5. Sriwijaya
Sriwijaya pertama kali dijumpai di dalam Prasasti Kota Kapur dari pulau Bangka. Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan di Sumatera Selatan yang berpusat di Palembang. Pada tahun 671, seorang biksu Budha bernama I-Tsing menceritakan bahwa ketika ia pergi dari Kanton ke India, ia singgah terlebih dahulu di Sriwijaya selama enam bulan untuk belajar tata bahasa Sansekerta.
Kerajaan Sriwijaya juga diperkuat oleh penemuan beberapa prasasti yang semuanya ditulis dengan Pallawa dalam bahasa Melayu Kuno. Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, dan Karang Berahi.
6. Mataram Kuno
Kerajaan Mataram berada di wilayah Sungai Bogowonto, Progo, Elo, dan Bengawan Solo di Jawa Tengah. Kerajaan ini dapat diketahui dari prasasti Canggal. Prasasti Belangka tahun 732 M menyebutkan bahwa kerajaan itu pada awalnya dipimpin oleh Sana, diteruskan oleh keponakannya, Sanjaya.
Kerajaan Mataram Kuno terkenal keunggulannya dalam pembangunan candi Agama Budha dan Hindu. Candi yang diperuntukkan bagi Agama Budha antara lain candi Borobudur yang dibangun oleh Samaratungga dari dinasti Syailendra. Candi Hindu yang dibangun antara lain candi Roro Jongrang di Prambanan yang dibangun oleh Raja Pikatan.
7. Wangsa Warmadewa di Bali
Keluarga Raja Warmadewa muncul pertama kali pada tahun 914. Hal itu diketahui dalam prasasti dari Sanur yang dikeluarkan oleh Sri Kesariwarmedewa.
8. Medang Kamulan
Kerajaan Medang Kamulan terletak di muara Sungai Brantas di Jawa Timur. Kerajaan ini dibangun oleh Mpu Sendok yang sebelumnya memerintah kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah. Di tempat barunya ini Mpu Sendok mendirikan sebuah dinasti yang bernama Isyana.
Kerajaan Mataram berada di wilayah Sungai Bogowonto, Progo, Elo, dan Bengawan Solo di Jawa Tengah. Kerajaan ini dapat diketahui dari prasasti Canggal. Prasasti Belangka tahun 732 M menyebutkan bahwa kerajaan itu pada awalnya dipimpin oleh Sana, diteruskan oleh keponakannya, Sanjaya.
Kerajaan Mataram Kuno terkenal keunggulannya dalam pembangunan candi Agama Budha dan Hindu. Candi yang diperuntukkan bagi Agama Budha antara lain candi Borobudur yang dibangun oleh Samaratungga dari dinasti Syailendra. Candi Hindu yang dibangun antara lain candi Roro Jongrang di Prambanan yang dibangun oleh Raja Pikatan.
7. Wangsa Warmadewa di Bali
Keluarga Raja Warmadewa muncul pertama kali pada tahun 914. Hal itu diketahui dalam prasasti dari Sanur yang dikeluarkan oleh Sri Kesariwarmedewa.
8. Medang Kamulan
Kerajaan Medang Kamulan terletak di muara Sungai Brantas di Jawa Timur. Kerajaan ini dibangun oleh Mpu Sendok yang sebelumnya memerintah kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah. Di tempat barunya ini Mpu Sendok mendirikan sebuah dinasti yang bernama Isyana.
9. Kediri
Keputusan Airlangga untuk membagi dua kerajaannya menghasilkan pembentukan dua kerajaan, Jenggala dan Panjalu (Kediri). Panjalu berhasil mendesak Jenggala.
Sebagai gantinya, 60 tahun kemudian muncullah kerajaan Kediri. Pada tahun 1116, Kediri diperintah oleh Sri Kameswara (1116-1135). Kemudian ia digantikan oleh Jayabaya. Jayabaya memerintah antara tahun 1135 hingga 1157, ia memakai lambang Garudamukha untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah keturunan sah Airlangga.
10. Singasari
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok setelah dia berhasil mengalahkan Kediri. Riwayat Ken Arok sendiri tidak banyak diketahui karena namanya tidak dikenal dalam prasasti. Dalam kitab Pararaton dan Negarakertagama, ia dikatakan berasal dari sebuah keluarga biasa dari desa Pungkur. Melalui bantuan pendeta bernama Danghyang Lohgawe, ia kemudian berhasil bekerja pada Akuwu Tumapel bernama Tunggul Ametung.
Tertarik oleh isteri sang akuwu yang cantik bernama Ken Dedes, Ken Arok kemudian membunuh Tunggul Ametung dengan sebilah keris buatan Mpu Gandring. Setelah itu ia menikahi Ken Dedes yang saat itu sedang mengandung.
Kisah tragedi Anusapati, anak yang dikandung Ken Dedes dari Tunggul Ametung, mengetahui tragedi yang menimpa ayahnya. Ia kemudian membunuh ayah tirinya itu dengan keris yang telah membunuh ayah kandungnya dan mengambil alih tahta kerajaan.
Pemerintahan Anusapati berlangsung selama 21 tahun (1227 – 1248). Masa pemerintahannya tidak banyak diketahui selain dia gemar mengabung ayam, dia dibunuh oleh Tohjaya, seorang anak Ken Arok dari istri lainnya yang bernama Ken Umang. Pada gilirannya, Tohjaya kemudian dibunuh oleh anak Anusapati yang bernama Ranggawuni. Ranggawuni naik tahta pada tahun 1248 dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana. Ia merupakan raja Singasari pertama yang namanya diabadikan dalam prasasti Narasingharmuti.
Perluasan pengaruh Kemaharajaan Cina – Mongol di bawah Khubilai Khan menimbulkan tantangan terhadap kekuasaan Kertanegara. Ketika sang kaisar mengirimkan utusan yang menuntut agar Singasari tunduk kepada Cina. Kertanegara melukai wajah sang utusan yang bernama Mengki Khubilai Khan murka dan mengirimkan pasukan untuk menyerang Jawa pada tahun 1292.
Akan tetapi, keruntuhan Kertanegara ternyata datang dari jurusan lain. Seorang keturunan raja-raja Kediri bernama Jayakatwang memberontak terhadap kekuasaan Singasari untuk memulihkan kembali kejayaan Kediri yang diruntuhkan oleh leluhur Kertanegara. Jayakatwang berhasil membunuh Kertanegara meskipun menantunya yang bernama Raden Wijaya berhasil lolos.
11. Majapahit
Pendiri Majapahit ialah Raden Wijaya. Raden Wijaya merupakan menantu Kertanegara yang berhasil meloloskan diri ke Madura setelah kematian mertuanya. Dengan bantuan penguasa Madura bernama Arya Wirajaya, ia menawarkan diri untuk bekerjasama dengan Jayakatwang di Kediri. Jayakatwang kemudian memberikan daerah Hutan Tarik (sekarang Trowulan) kepada Raden Wijaya.
Raden Wijaya diam-diam memperkuat diri sambil menunggu saat yang tepat untuk membalas dendam. Pada awal tahun 1293 tentara Cina – Mongol yang dikirim untuk menghukum Kertanegara tiba di Pulau Jawa. Raden Wijaya berhasil membunuh Jayakatwang.
Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka lari meninggalkan pulau Jawa. Ia dinobatkan menjadi Raja Majapahit dengan gelar Sri Kertarajasa Jaya Wardhana pada 12 November 1293.
Para pengikut Kertarajasa yang berjasa dalam mendirikan Majapahit kemudian diangkat menjadi pejabat tinggi kerajaan. Di antara mereka terdapat tokoh-tokoh, yaitu Arya Wiraraja. Pu Tambi (Nambi), dan Ronggo Lawe. Pengangkatan tersebut menimbulkan rasa tidak puas bagi jabatan yang lebih tinggi.
Timbullah serangkaian pemberontakan seperti yang dilakukan Ronggo Lawe pada tahun 1295 serta Pu Sora dan Juru Demung antara tahun 1298 – 1300. Di tengah-tengah kekacauan ini, Raden Wijaya wafat pada tahun 1309.
Pengganti Raden Wijaya adalah Jayanegara yang bergelar Sri Jayanegara. Pemberontakan Nambi tahun 1316 dapat dipadamkan oleh Mahapati. Kemudian menyusul pemberontakan Semi pada tahun 1318 dan Kuti 1319. Setelah peristiwa itu, raja Jayanegara sadar kalau Mahapati ternyata tukang fitnah. Akhirnya, ia ditangkap dan di hukum mati.
Ketika terjadi pemberontakan Kuti inilah muncul nama Gajah Mada.
Pada tahun 1328, Jayanegara tewas dibunuh oleh Tanca. Tahta kerajaan kemudian diwakilkan kepada puterinya, Tribhuwanatunggadewi (Bhre Kahuripan). Selama pemerintahan ratu tersebut, kemelut politik masih muncul. Hal tersebut terlihat dengan adanya pemberontakan Sadeng pada tahun 1331. Pemberontakan tersebut berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada. Sebagai balasan atas jasanya, Gajah Mada diangkat menjadi Mangkubumi (Perdana Menteri).
Pada saat dilantik, Gajah Mada mengucapkan suatu sumpah terkenal yang disebut sebagai Sumpah Palapa. Dalam sumpahnya itu, Gajah Mada bertekad untuk tidak berhenti beristirahat sampai seluruh nusantara dipersatukan di bawah panji Majapahit. Tribhuwanatunggadewi menduduki tahta selama 22 tahun dan kemudian menyerahkan tahta Majapahit kepada puteranya Hayam Wuruk. Hayam Wuruk menjadi raja dengan gelar Sri Rajasanegara. Pemerintahannya berlangsung selama 39 tahun, ia didampingi oleh Gajah Mada sebagai patihnya.
Di bawah duet Sri Rajasanegara dan Gajah Mada, persatuan nusantara perlahan-lahan dapat diwujudkan meskipun sempat diwarnai keributan dengan adanya peristiwa Bubat. Peristiwa yang menewaskan Maharaja Sunda Padjajaran yang bernama Sri Bhaduga dan Dyah Pitaloka, puterinya yang menjadi calon permaisuri Hayam Wuruk. Peristiwa ini meretakkan Hayam Wuruk dan Gajah Mada.
Hayam Wuruk sangat memperhatikan kehidupan agama. Ia berusaha mempersatukan tiga aliran agama, yaitu Budha, Siswa dan Wisnu. Kerukunan hidup beragama di Majapahit dilukiskan oleh Mpu Tantular dalam bukunya Sutasoma dengan kalimat “Bhineka Tunggal Eka”. Beberapa pujangga besar yang hidup pada masa tersebut adalah Mpu Prapanca dengan karyanya kitab Negarakertagama dan Mpu Tantular dengan karyanya Arjuna Wiwaha.
Kematian Gajah Mada pada tahun 1364, yang disusul oleh wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389 menyebabkan kemunduran besar bagi Majapahit.
Keputusan Airlangga untuk membagi dua kerajaannya menghasilkan pembentukan dua kerajaan, Jenggala dan Panjalu (Kediri). Panjalu berhasil mendesak Jenggala.
Sebagai gantinya, 60 tahun kemudian muncullah kerajaan Kediri. Pada tahun 1116, Kediri diperintah oleh Sri Kameswara (1116-1135). Kemudian ia digantikan oleh Jayabaya. Jayabaya memerintah antara tahun 1135 hingga 1157, ia memakai lambang Garudamukha untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah keturunan sah Airlangga.
10. Singasari
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok setelah dia berhasil mengalahkan Kediri. Riwayat Ken Arok sendiri tidak banyak diketahui karena namanya tidak dikenal dalam prasasti. Dalam kitab Pararaton dan Negarakertagama, ia dikatakan berasal dari sebuah keluarga biasa dari desa Pungkur. Melalui bantuan pendeta bernama Danghyang Lohgawe, ia kemudian berhasil bekerja pada Akuwu Tumapel bernama Tunggul Ametung.
Tertarik oleh isteri sang akuwu yang cantik bernama Ken Dedes, Ken Arok kemudian membunuh Tunggul Ametung dengan sebilah keris buatan Mpu Gandring. Setelah itu ia menikahi Ken Dedes yang saat itu sedang mengandung.
Kisah tragedi Anusapati, anak yang dikandung Ken Dedes dari Tunggul Ametung, mengetahui tragedi yang menimpa ayahnya. Ia kemudian membunuh ayah tirinya itu dengan keris yang telah membunuh ayah kandungnya dan mengambil alih tahta kerajaan.
Pemerintahan Anusapati berlangsung selama 21 tahun (1227 – 1248). Masa pemerintahannya tidak banyak diketahui selain dia gemar mengabung ayam, dia dibunuh oleh Tohjaya, seorang anak Ken Arok dari istri lainnya yang bernama Ken Umang. Pada gilirannya, Tohjaya kemudian dibunuh oleh anak Anusapati yang bernama Ranggawuni. Ranggawuni naik tahta pada tahun 1248 dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana. Ia merupakan raja Singasari pertama yang namanya diabadikan dalam prasasti Narasingharmuti.
Perluasan pengaruh Kemaharajaan Cina – Mongol di bawah Khubilai Khan menimbulkan tantangan terhadap kekuasaan Kertanegara. Ketika sang kaisar mengirimkan utusan yang menuntut agar Singasari tunduk kepada Cina. Kertanegara melukai wajah sang utusan yang bernama Mengki Khubilai Khan murka dan mengirimkan pasukan untuk menyerang Jawa pada tahun 1292.
Akan tetapi, keruntuhan Kertanegara ternyata datang dari jurusan lain. Seorang keturunan raja-raja Kediri bernama Jayakatwang memberontak terhadap kekuasaan Singasari untuk memulihkan kembali kejayaan Kediri yang diruntuhkan oleh leluhur Kertanegara. Jayakatwang berhasil membunuh Kertanegara meskipun menantunya yang bernama Raden Wijaya berhasil lolos.
11. Majapahit
Pendiri Majapahit ialah Raden Wijaya. Raden Wijaya merupakan menantu Kertanegara yang berhasil meloloskan diri ke Madura setelah kematian mertuanya. Dengan bantuan penguasa Madura bernama Arya Wirajaya, ia menawarkan diri untuk bekerjasama dengan Jayakatwang di Kediri. Jayakatwang kemudian memberikan daerah Hutan Tarik (sekarang Trowulan) kepada Raden Wijaya.
Raden Wijaya diam-diam memperkuat diri sambil menunggu saat yang tepat untuk membalas dendam. Pada awal tahun 1293 tentara Cina – Mongol yang dikirim untuk menghukum Kertanegara tiba di Pulau Jawa. Raden Wijaya berhasil membunuh Jayakatwang.
Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka lari meninggalkan pulau Jawa. Ia dinobatkan menjadi Raja Majapahit dengan gelar Sri Kertarajasa Jaya Wardhana pada 12 November 1293.
Para pengikut Kertarajasa yang berjasa dalam mendirikan Majapahit kemudian diangkat menjadi pejabat tinggi kerajaan. Di antara mereka terdapat tokoh-tokoh, yaitu Arya Wiraraja. Pu Tambi (Nambi), dan Ronggo Lawe. Pengangkatan tersebut menimbulkan rasa tidak puas bagi jabatan yang lebih tinggi.
Timbullah serangkaian pemberontakan seperti yang dilakukan Ronggo Lawe pada tahun 1295 serta Pu Sora dan Juru Demung antara tahun 1298 – 1300. Di tengah-tengah kekacauan ini, Raden Wijaya wafat pada tahun 1309.
Pengganti Raden Wijaya adalah Jayanegara yang bergelar Sri Jayanegara. Pemberontakan Nambi tahun 1316 dapat dipadamkan oleh Mahapati. Kemudian menyusul pemberontakan Semi pada tahun 1318 dan Kuti 1319. Setelah peristiwa itu, raja Jayanegara sadar kalau Mahapati ternyata tukang fitnah. Akhirnya, ia ditangkap dan di hukum mati.
Ketika terjadi pemberontakan Kuti inilah muncul nama Gajah Mada.
Pada tahun 1328, Jayanegara tewas dibunuh oleh Tanca. Tahta kerajaan kemudian diwakilkan kepada puterinya, Tribhuwanatunggadewi (Bhre Kahuripan). Selama pemerintahan ratu tersebut, kemelut politik masih muncul. Hal tersebut terlihat dengan adanya pemberontakan Sadeng pada tahun 1331. Pemberontakan tersebut berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada. Sebagai balasan atas jasanya, Gajah Mada diangkat menjadi Mangkubumi (Perdana Menteri).
Pada saat dilantik, Gajah Mada mengucapkan suatu sumpah terkenal yang disebut sebagai Sumpah Palapa. Dalam sumpahnya itu, Gajah Mada bertekad untuk tidak berhenti beristirahat sampai seluruh nusantara dipersatukan di bawah panji Majapahit. Tribhuwanatunggadewi menduduki tahta selama 22 tahun dan kemudian menyerahkan tahta Majapahit kepada puteranya Hayam Wuruk. Hayam Wuruk menjadi raja dengan gelar Sri Rajasanegara. Pemerintahannya berlangsung selama 39 tahun, ia didampingi oleh Gajah Mada sebagai patihnya.
Di bawah duet Sri Rajasanegara dan Gajah Mada, persatuan nusantara perlahan-lahan dapat diwujudkan meskipun sempat diwarnai keributan dengan adanya peristiwa Bubat. Peristiwa yang menewaskan Maharaja Sunda Padjajaran yang bernama Sri Bhaduga dan Dyah Pitaloka, puterinya yang menjadi calon permaisuri Hayam Wuruk. Peristiwa ini meretakkan Hayam Wuruk dan Gajah Mada.
Hayam Wuruk sangat memperhatikan kehidupan agama. Ia berusaha mempersatukan tiga aliran agama, yaitu Budha, Siswa dan Wisnu. Kerukunan hidup beragama di Majapahit dilukiskan oleh Mpu Tantular dalam bukunya Sutasoma dengan kalimat “Bhineka Tunggal Eka”. Beberapa pujangga besar yang hidup pada masa tersebut adalah Mpu Prapanca dengan karyanya kitab Negarakertagama dan Mpu Tantular dengan karyanya Arjuna Wiwaha.
Kematian Gajah Mada pada tahun 1364, yang disusul oleh wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389 menyebabkan kemunduran besar bagi Majapahit.
C. Pengaruh dan Warisan Kebudayaan Hindu – Budha
1. Pengaruh Kebudayaan Hindu – Budha
Perkembangan Hindu – Budha di nusantara tidak sekedar membawa perubahan dalam bidang keagamaan saja melainkan juga berpengaruh pada kehidupan politik, sosial dan budaya.
2. Perubahan dalam bidang politik
Di bidang politik yang paling nyata adalah diperkenalkannya sistem kerajaan. Sebelumnya, kedudukan pemimpin dalam masyarakat nusantara ialah orang yang dituakan oleh sesamanya.
3. Perubahan dalam bidang sosial
Masyarakat nusantara terbagi menjadi beberapa golongan sesuai dengan aturan kasta. Akan tetapi, sistem kasta yang berlaku di nusantara tidaklah seketat di negara asalnya.
4. Perubahan dalam bidang kebudayaan
Pengaruh di bidang kebudayaan terutama berkaitan dengan penyelenggaraan upacara keagamaan, seperti upacara sesajen, pembuatan relief, candi serta penggunaan bahasa sansekerta.
5. Warisan kebudayaan Hindu – Budha
- Arsitektur
Arsitektur warisan kebudayaan Hindu – Budha dapat dilihat dari stupa dan candi. Awalnya stupa dikenal sebagai kuburan kubah atau bukit makam yang sederhana, kemudian bentuk arsitektur ini menjadi sebagai bangunan suci bagi umat Budha.
Gerbangnya terdapat di empat penjuru mata angin, biasanya dihiasi dengan gambar-gambar timbul (relief).
Adapun candi merupakan bangunan peninggalan masa lalu yang digunakan untuk memuliakan orang yang telah meninggal, khusus bagi para raja dan orang-orang terkemuka.
- Seni sastra
Seni sastra peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu – Budha ialah tampak dalam penulisan prasasti, kitab dan kakawin. Prasasti biasanya ditulis untuk memberikan informasi sehubungan dengan adanya peringatan, perintah, atau keberadaan suatu kerajaan. Pada masa kerajaan Kutai, informasi itu dipahatkan pada Yupa (tugu batu).
Kitab adalah sebuah karangan tentang kisah, catatan atau laporan suatu peristiwa. Kitab ditulis dalam lembaran daun lontar. Isi kitab berupa rangkaian puisi yang terdiri atas beberapa bait, ditulis dalam bahasa yang indah. Ungkapan dalam puisi itu disebut kakawin. Beberapa kitab yang ditulis misalnya, Mahabharata, Arjuna Wiwaha, Negarakertagama, dan Sutasoma.
- Seni rupa / ukir
Karya seni rupa banyak dijumpai dalam bentuk relief yang dipahatkan pada dinding candi, biasanya berupa gambar dan hiasan serta ada yang merupakan rangkaian cerita atau kisah orang-orang tertentu. Relief-relief itu antara lain dapat ditemui dalam berbagai candi seperti Borobudur, Prambanan dan Panataran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar